NgTriip di puncak tahun



Di Penghujung akhir tahun 2011,cuaca tampak buruk dan kurang bersahabat. Namun,saya dan beberapa teman saya akan melakukan perjalanan menuju Pulau tidung,yang terletak di Kepulauan Seribu jakarta. Ide berangkat ke pulau seribu di karenakan alasan musim Hujan. Karena di penutupan akhir tahun dan sekaligus menyambut tahun baru , kami tidak ingin acara malam tahun baruan kami jadi tanpa kesan ,apalagi sampai terhambat di karenakan cuaca,yang mungkin kalau naik gunung ,saat tiba di puncak atau masih dalam jalur pendakian kami terkena hujan. Jadi ,kami memutuskan untuk berangkat ke pulau ,dengan harapan dapat menikmati malam tahun baruan bersama ,walaupun musim hujan tapi tetap bisa menikmati dan menyambut kedatangan tahun 2012. 
Setelah persiapan dan menjelang hari perjalanan. Kami memutuskan untuk berkumpul di satu tempat,agar saat pemberangkatan kami tidak saling menunggu. Karena transportasi yang mengantar ke pulau tidung hanya berangkat di pagi hari,dengan menggunakan kapal angkut penumpang  yang berkapasitas -+ 100 Orang. Sekitar jam 4 pagi kami mulai bangun dari tidur,dan mengecek kembali perlengkapan yang akan di bawa. Tidak banyak perlengkapan yang kami bawa,karena saat di pulau nanti kami bermalam di rumah penduduk yang sudah kami booking sebelumnya. Di pulau tidung kami tidak bermalam di hotel ataupun sejenis cotagge,di karenakan,memang di pulau tidung belum ada hotel.

Penduduk setempat memanfaatkan tempat tinggalnya untuk di sewakan kepada wisatawan yang ingin bermalam di pulau tidung. Tarifnya sendiri,tergantung dari fasilitas apa yang di sediakan oleh yang punya rumah. Kebanyakan,fasilitas yang di sediakan fasilitas yang memungkinkan kita untuk berkeliling pulau tidung seperti sepeda ataupun alat untuk melihat panorama dasar laut yang berada di pesisir pantai ,yang biasa di sebut snorkeling. Perjalanan kami di mulai dari Bekasi menuju Muara Angke,dengan menggunakan Bis yang sudah kami sewa. Dimuara angkelah kami akan mulai menyebrang ke pulau dengan menggunakan Transportasi kapal kayu yang lumayan kokoh.
Perjalanan kami menuju muara angke agak sedikit terhambat,di karenakan banyak wisatawan yang bertujuan sama ,ingin merayakan malam tahun baru di pulau tidung. Alhasil,kami terjebak macet saat mau memasuki muara angke. Kamipun turun di tengah jalan sebelum sampai di parkiran,karena ada teman-teman dari luar batang yang mengisyaratkan kami harus segera turun,agar kami dapat segera mendapatkan tiket kapal penyebrangan.
Wisatawan yang akan berangkat ke pulau  tidung saat itu terlihat banyak dan padat. Sesampainya kami di tempat berlabuh kapal,terlihat kepadatan dari para wisatawan. Dengan bantuan dari beberapa teman dari luar batang,kamipun cepat mendapatkan tiket kapal,dan satu persatupun kami mulai naik kapal. Kapal yang kami naikipun sesuai dengan tiket yang kami dapat. Saya dan rombongan teman-teman dari bekasi,naik kapal yang sama. Hatipun mulai berdebar-debar saat berada di atas kapal,karena tidak sabar menunggu agar kapal segera jalan ,dan mengarugi lautan yang luas. Saya dan beberapa teman saya sengaja tidak cari tempat di dalam kapal,karena saya pikir cari tempat di luar kabin,lebih bisa menikmati perjalanan,dan bisa melihat pemandangan selama perjalanan.

Saat getaran mesin kapal mulai terasa,hati saya cukup senang karena saya tidak menunggu terlalu lama kapal berangkat. Langit tampak Menghitam ,menandakan akan turun hujan. Belum jauh kapal meninggalkan tempat bersandar,saya perhatikan ombak laut masih terlihat tenang,sayapun menikmatinya. Namun,ketika kapal sudah agak jauh meninggalkan sandarannya,mulailah terlihat ombak yang menggulung dan liar. Jantungpun berdebar kencang,karena gelombang serta angin lautan begitu menantang.
Adrenalin saya terpacu,antara rasa takut dan rasa senang menjadi satu.
Mulai terlintas pikiran disaat gelombang lautan yang liar menggoyangklan kapal yang kami taiki,dan beberapa penumpang ibu-ibupun sempat teriak histeris dan berdo'a,dengan terdengarnya ucapan kalimat kalimat suci yang di ucapkan dari mulutnya. Saat itu,ke khawatiran kami akan hal-hal negativ terus melintas dalam pikiran,kapal terbalik ataupun tenggelam menghantui pikiran kami. Namun ,ABK mencoba untuk menenangkan kecemasan kami .

Kamipun yang awalnya ceria ,tertawa lepas karena nikmatnya goyangan kapal karena ombak,mendadak berubah dengan dihantamnya kapal yang kami taiki oleh gelombang air laut yang begitu tinggi dan besar,sehingga mengakibatkan ujung kapal agak sedikit menyentuh air lautan. Dan gelombang yang besar tadi cukup membasahi pakaian yang kami kenakan,terutama,saya,beberapa teman saya yang berada di ujung kapal,serta beberapa penumpang lainnya.kamipun saling mengkhawatirkan keadaan tersebut,penumpang sudah menggunakan pelampung untuk keamanan apabila kapal benar-benar mengalami kenaasan.
Saya sendiri dan bebrapa teman tidak menggunakan pelampung,bukan karena kami sok'so'an atau karena kami bisa berenang. Kami tidak memakai pelampung ,karena kami kehabisan pelampung,mungkin karena pelampung yang di sediakan terbatas,atau penumpang kapal yang telah memenuhi kapasitas dari yang di tentukan ,entahlah..???.

Angin yang di rasakan lumayan kencang,entah memang karena kecepatan laju kapal atau angin laut yang benar-benar kencang,sehingga membuat saya menggigil karena pakaian yang saya kenakan sudah basah karena siraman gelombang air laut, ditambah rasa khawatir akan cuaca laut yang kurang bersahabat,sehingga makin menggigilah saya.
Gelombang laut masih terlihat amat liar,kapal terombang ambing di tengah lautan yang masih belum mendekati daratan. Tampak dari kejauhan,beberapa pulau yang sudah di kunjungi wisatawan dan turis,diantaranya pulau bidadari dan masih ada banyak nama pulau yang berada di kepulauan seribu. Saya berharap agar kapal yang kami naiki dapat segera sampai pulau tujuan kami,karena situasi di dalam kapal serta keadaan cuaca laut memang benar-benar mengkhawatirkan.

Setelah melewati beberapa pulau kecil,kapal kayu yang kami taiki terus melaju dengan gagah. Sang Nakhodapun terlihat masih tenang dalam mengarungi lautan,dengan ombak laut yang membuat penumpang takut. Sambil memegang stir,kemudi,atau apalah namanya dalam bahasa kapal laut,di bibirnya terlihat terselip sebatang rokok yang menyala,yang tinggal separuh batang. Sambil fokus terhadap jalur laut,dan mencoba mendengarkan para Abk2 yang terus memberi aba-aba,agar kapal tidak goyang dan tetap pada jalurnya. Sungguh maha besar Tuhan,diciptakannya laut yang begitu luas,seolah tiada batas. Kalau dia mau,mematikan kami pada saat itu,mungkin dalam hitungan detik kami dapat terbunuh secara massal oleh alam laut yang memang dahsyat. Setelah bebrapa jam kami terombang-ambing nakhodapun mencoba meminta masukan dari Anak buah kapalnya,terus lanjutjkan perjalanan dengan cuaca yang cukup extreem ,atau bersandar sejenak di daratan terdekat.

Abk dan Nakhodapun sepakat untuk istirahat,dan menyandarkan kapalnya di pulau yang terdekat,dan melanjutkan perjalanan kalau angin dan gelombang sudah berkurang,atau karena mungkin mereka dapat merasakan suasana penumpang yang mulai panik dan ketakutan. Kapalpun bersandar di sebuah pulau kecil yang kalau saya tidak salah dengar informasi,nama pulau yang kami singgahi bernama pulau Lancang. Perasaan hati sedikit melegakkan setelah jantung yang beberapa jam berdetak kencang tak normal,karena gelombang laut yang cukup menakutkan.
Teman-teman yang berada di dalam kabinpun keluar untuk menikmati pemandangan pulau lancang ,namu kami tidak turun dari kapal,karena sandaran kapal memang masih beberapa puluh meter lagi dari daratan. Kamipun memanfaatkan saat -saat tersebut dengan berfoto-foto ria dengan objek yang ada. Obrolan seputar perjalanan yang menakutkan barusanpun tak luput dari perbincangan saat istirahat itu, Satu-persatu,kapal yang bertujuan sama ikut bersandar,jadi 3 kapal bersandar sudah di pulau Lancang,pulau yang kecil namun jadi bahan perbincangan.

Setelah kurang lebih 1 jam bersandar di pulau lancang dan di lihat gelombang serta angin sudah mulai agak sedikit normal ,kapal yang bersandarpun,satu-persatu mulai melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi. Dan ternyata setelah berada di tengah laut kembali di rasakan gelombang serta angin yang sama. Terlihat dengan jelas kapal kecil nelayan yang terombang-ambing di tengah lautan,sungguh berani para nelayan itu,mereka tidak takut kapalnya akan tengelam atau terbalik dalam keadaan cuaca laut yang menurut saya cukup extreem. Tetapi,mungkin buat mereka gelombang yang mereka rasakan biasa saja karena mereka sudah terbiasa dan mungkin mereka sudah menganggap ombak laut sebagai teman mereka. Adrenalin saya kembali terpacu .gelombang tinggi yang menggulung terlihat di depan mata,kapalpun kembali terombang ambing. Kekhawatiran serta ketakutan saya kembali muncul,namun di saat keadaan kapal dan cuaca yang cukup menggetarkan jantung berdetak kencang itu,saya perhatikan ada ABK yang tertidur di ujung kapal di saat kapal masih terombang ambing  di tengah lautan.
Di situ saya berpikir dan rasa ketakutan serta khawatir akan hal-hal negativ berkurang ,karena ABKnya saja santai,bahkan sempat bisa tidur. Entah ABK itu kecapean atau rasa kantuk yang tidak tertahan ,sehingga dia bisa tertidur dengan lelapnya di suasana riuhnya gelombang.

Sayapun kembali menikmati perjalanan dengan tertawa lepas,bahkan saya mulai menyukai gelombang yang datang ,sehingga ,kalau gelombang datang ,kapalpun lompat cukup tinggi sehingga adrenalin saya terpicu ,dalam hati saya sangat senang ,karena saya pikir,saya tidak perlu ke dufan untuk naik halilintar atau jetcoaster yang katanya memicu adrenalin. Tidak lamapun ,terlihat dari kejauhan Pulau Tidung tempat tujuan kami. Setelah mendekat dan makin dekat Kapalpun bersandar satu persatu,penumpangpun turun ,pelabuhan pulau tidungpun mendadak penuh dan padat karena kapal yang tiba di saat yang bersamaan. Rombongan kamipun berkumpul,dan setelah di absen,semua lengkap, kami mulai menuju tempat penginapan (Home stay).

Setelah tiba di penginapan kami istirahat sejenak dan melihat-lihat seputar tempat inap,y ..lumayan nyaman,dan lagipula ,kami tidak perlu tempat inap yang mewah dengan fasilitas Ac apalagi sampai ada sauna. To',kami sudah terbiasa tidur di dalam hangatnya tenda, Bagi kami rumah yang kami dapat sudah termasuk istimewa,karena posisi rumah tersebut ,langsung menghadap pantai,dan berada di pingir jalan utama sehingga kami bisa memperhatikan wisatawan yang berlalu lalang. Perut mulai terasa lapar,kami langsung menuju resto yang memang sudah termasuk dalam paket perjalanan. Makanan khas laut,ikan,udang goreng dengan bumbu saus tiram. Hhhmmm..Yummyy..Sungguh benar-benar suasana pantai yang Pas..

Acara makan selesai kami kembali ke tempat inap,waktu masih panjang,kami tiba di Pulau tidung jam 12:30 Wib ,berangkat dari muara Angke Jam 06:30 Wib. Perjalanan yang tidak normal,karena normal perjalanan dari muara angke ke pulau tidung ,sekitar 2 jam perjalanan. Kami Leyeh-leyeh sejenak di tempat inap,sambil menikmati Kopi hitam serta pemandangan laut yang memang indah. Angin sepoi sepoi,wisatawan yang berlalu lalang yang telanjang dada atupun berpakaian minim,menambah lengkapnya pemandangan. Sambil menunggu sore tiba kami memanfaatkan waktu yang senggang ,ada yang jalan-jalan dengan pasangannya,ada yang tidur,dan hanya tiduran,namun saya tidak mau melewatkan liburan ini,saya berbincang-bincang dengan teman-teman sambil menikmati kopi,rokok favorit masing-masing,dan tidak ketinggalan musik ala pantai Reggae ...Yoooomaaannn ..pertemanan kami makin mengikat dan kenangan kamipun bertambah.

Tiba Waktu Sore,Waktu Menunjukan Pukul 3,Kami mulai mempersiapkan diri Untuk melihat keidahan bawah laut dekat pesisir pantai dengan menggunakan perahu kecil bermotor biasa yang memang sudah termasuk paket juga. Sungguh Indah pemandangan bawah laut walupun hanya di dekat pantai,di dekat pantai saja ,pamandangan bawah lautnya sudah bagus,gimana kalau pemandangan bawah laut yang ber ada di tengah laut y..???,,haahahaa..Subhanallah bangets.
Setelah 3 tempat untuk snorkeling di singgahi,dan kitapun sudah benar-benar kelelahan,karena berenang di laut yang air lautnya terasa asin. Entah siapa yang Menggarami Air laut,sehingga bs jadi terasa asin.hee.. Badan kamipun terasa lengketnya,rambut-rambut di kepala terasa kaku saat di raba. mungklin begitulah proses gimbalnya rambut para reggae man Style y..Sering mandi di laut,sehinga rambutnya menjadi Gimbal. Kereen
Kamipun kembali ke penginapan untuk bersih-bersih dan mandi. Oya, di pulau tidung tidak ada sumber air tawar/mineral,kecuali air mineral dalam kemasan yang di jual di warung sepanjang jalan di pulau tidung,atau air hasil tampungan dari air hujan. Malampun tiba,kami mulai punya aara masing-masing,ada yang jalan-jalan dengan pacarnya,dengan temannya,ataupun menikmati kesendirian di pinggir pantai. Tetapi saya dan beberapa teman memilih untuk tetap di home stay sampai menjelang pergantian tahun. Kami membawa beberapa botol minuman yang sengaja memang untuk pelengkap liburan,tidak sampai mabuk,tapi hanya sekedar untuk mengurangi rasa dingin angin pantai saja.hee..
Menjelang kurang dari satu jam pergantian tahun ,saya dan teman-teman ,mulai bergerak utuk melihat acara utama yang terletak di dekat Jembatan cinta,saya kurang mengetahui ,kenapa jembatan tersebut di beri nama jembatan cinta. Ternyata di sekitar jembatan cinta sudah banyak pengunjung dan wisatawan dari berbagai kota dan negara,mereka tampak bercengkrama dengan teman-temannya dan dengan pasangannya. Sungguh ramai pergantian tahun 2011-2012  di pulau itu. Detik-detik pergantian tahunpun mulai terasa,dari petasan air mancur yang menghiasi langit,yang menggema dari berbagai sudut,sehingga menjadikan pulau tidung terang benderang dan bersinar.
DUR...DOR..DAR...bunyi suara petasan air mancur terus bergema,tanpa henti ,tanda tahunpun telah berganti. Suara hiruk pikuk,Sorak-sorak,tepuk tangan dan menatap takjub keidahan sinar dan ledakan di langit yang di hasilkan petasan air mancur meramaikan dan menghangatkan suasana saat itu. Setelah 1jam menikamti kembang Api,setelah terasa jenuh,kami mulai pindah untuk menikmati Acara Musik Reggae Live yang Memang sudah di siapkan oleh pihak Pulau Tidung. Sorak-sorak tarian Reggae dan Tepuk tangan Kembali Meramaikan Suasana,benar-benar pesta pantai banget maaann. Sungguh liburan puncak serta awal tahun yang mengesankan. Sebagai acara penutup,kami bakar ikan di pagi,awal hari di tahun yang baru..Di pinggir pantai dengan hembusan angin malam yang sudah mulai sunyi,dan semangat kamipun mulai berkurang karena rasa kantuk dan rasa lelah namun di hati, amat meriah. Bakar ikan selesai ,bersamaan dengan selesainya bakar ikan,tetsan air dari langitpun mulai berjatuhan,kamipun mulai bergegas masuk tempat penginapan. Tanpa basa-basi dengan teman-teman,saya langsung cari posisi untuk tidur ,karena memang energi mulai melemah dan rasa kantuk sudah menggelayuti mata. Di luar dan di meja pelataran masih ada bebrapa teman yang masih ingin menikmati suasana Nocturna pantai tidung dan akhirnya,sampai sekarang mereka jadi Nocturnal. Hee..

















Terima kasih kepada teman-teman yang sudah ikut berpartisipasi memeriahkan acara " Menikmati laut Biru ,menjelang tahun baru,dan bergabung di Pulau Tidung 2011-2012"

Terima Kasih Juga ,Kepada panitia atas perjalanannya yang mengesankan.